D. Zawawi Imron
Semerbak Mayang
Saat kaudatang dalam hatiku
bumi berbisik selembut lagu,
— di pangkuanku sejalur jalan
ke puncak gunung biru
restuku semerbak mayang
bila engkau dan dia
mau datang ke sana
kucintai engkau
gadis manis sedap garam
lantaran engkau
kasur busa yang lembut lunak
tempat jiwaku tertidur nyenyak
engkau tanah yang paling baik buat kubajak
tempatku menanam benih-benih anak
— aduhai, aduhai!
restuku semerbak mayang
bermimpilah!
tentang anakku tentang anakmu
anak kita berdua
ketika kaupangku dia
aku menciumnya
aduhai!
wajahmu yang menyimpan milikku
kasih keibuanmu yang biru
memanggilku selalu
— teruskan, teruskan!
restuku semerbak mayang
1966