Mustafa Ismail – episode sebuah rumah Menulis perjalanan itu, bagai kembali dari sebuah pengasingan aku menemukan kembali rumah yang hilang sekian abad juga terminal yang ditinggal pergi tapi siapa mengerti […]
Month: Februari 2017
Puisi: Riwayat Kecil – Mustafa Ismail
Mustafa Ismail —- mengingat seorang penyair kita jalan kaki dari peunayong malam itu menempuh rumahmu malam basah kita belum makan. “Minum air putih saja,” katamu lalu aku membaca puisi, kau […]
Puisi: Setelah Air Mata – Mustafa Ismail
Mustafa Ismail kabar itu sudah kuduga: pantai telah berpindah dan pohon sala di pasar telah tumbang orang-orang mendaki bukit memahat batu: hidup nyaris tinggal sejengkal ada yang menangis sendirian ada […]
Puisi: Pada Sebuah Cafe – Mustafa Ismail
Mustafa Ismail dalam diam, aku terjemahkan sajak di keningmu berbaris bagai lampu-lampu di kotamu, dimana aku menemukan sebuah alamat yang terkoyak satu pulau yang seharusnya aku tenggelamkan setelah sejumlah cinta […]
Puisi: Cermin, II – B.Y. Tand
B.Y. Tand Adakah kaudengar? suara bergetar bangkit dari bangkai anjing di tepi jalan itu ramah menyapamu Ketika kau tergagap suara itu menyelinap masuk merebut senyap dari setangkai bunga hutan yang […]
Puisi: Madura – Abdul Hadi WM
Abdul Hadi WM Angin pelan-pelan bertiup di pelabuhan kecil itu ketika tiba, dengan langit, pohon, terik, kapal dan sampan yang tenggelam di pintu cakrawala Selamat pagi […]
Puisi: Langkah II – D Zawawi Imron
D. Zawawi Imron Merah bekas bibirmu yang melekat di pipiku sudah kusabun, tapi aku masih curiga, warna itu menjadi garis di cakrawala di mana pohon-pohon yang kutanam menjelma hantu. Akhirnya […]
Esai: Anjangsana- Catatan Proses Kreatif D. Zawawi Imron
Oleh D. Zawawi Imron Catatan: Ini adalah catatan proses kreatif D. Zawawi Imron disampaikan pada pembacaan sajak-sajak “Celurit Emas”, pada tanggal 22 November 1984, di Teater Arena Taman Ismail Marzuki, […]
Puisi: Menunggang Senja – Atasi Amin (l. 1966)
Atasi Amin (l. 1966) Menunggang Senja 1 karena akhirnya pergi harapan mengetahui lagi yang hilang limpahan percakapan jarak berbatas oleh satu kekasih yang tersisa 2 dengan cerlang jiwa dibaringkan merupa […]
Puisi: Celurit Emas – D Zawawi Imron
D Zawawi Imron roh-roh bebunga yang layu sebelum semerbak itu mengadu ke hadapan celurit yang ditempa dari jiwa. celurit itu hanya mampu berdiam, tapi ke- tika tercium bau tangan yang […]
Obituari Gerson Poyk (16 Juni 1931-24 Februari 2017)
Ada Banyak Derita dan Absurditas di Dunia Oleh Hasan Aspahani makin terasa ada kesementaraan / berbunga dalam dada / bila kematian tadi di bayang sendiri / tanah kelahiran selalu menerima […]
Puisi: Membuka Jendela – Syarifuddin Arifin
Syarifuddin Arifin berharap angin pagi mencium seisi kamarku tapi embun tak seharum bunga padi di hamparan sawah mendesaukan daun-daun yang mulai menguning memberat bulir-bulir gabah nyaris mencium tanah menggumam air […]