Toto Sudarto Bachtiar (1929-2007) H.B. Jassin. Dimana berakhirnya mata seorang penyair? Kau sudah lama sekali tahu, kuburan dia Hanyalah nisan kata-katanya selama ini Tentang mimpi, tentang dunia sebelum kau tidur […]
Month: Mei 2017
Puisi: Tentang Kemerdekaan – Toto Sudarto Bachtiar (1929-2007)
Toto Sudarto Bachtiar (1929-2007) Kemerdekaan ialah tanah air dan laut semua suara Janganlah takut kepadanya Kemerdekaan ialah tanah air penyair dan pengembara Janganlah takut kepadanya Kemerdekaan ialah cinta salih yang […]
Puisi: Lautan Waktu – Sanusi Pane (1905-1968)
Sanusi Pane (1905-1968) Jiwaku telah lama merenang lautan waktu dan aku berhenti, membiarkan diriku dipermainkan gelombang. Aku bermimpi dibawa arus ke darat sejahtera di bawah langit bertabur bintang. Mata kubuka: […]
Puisi: Gembala – Muhammad Yamin (1903 – 1962)
Muhammad Yamin (1903 – 1962) Gembala Perasaan siapa tidak kan nyala Melihatkan anak berlagu dendang Seorang sahaya di tengah padang Tiada berbaju buka kepala. Beginilah nasib anak gembala Berteduh di […]
Puisi: Bukan Beta Bijak Berperi – Roestam Effendi (1903-1979)
Roestam Effendi (1903-1979) Bukan beta bijak berperi, pandai menggubah madahan syair; Bukan beta budak Negeri, musti menurut undangan mair. Sarat saraf saya mungkiri; Untai rangkaian seloka lama, […]
Puisi: Laut – Amal Hamzah (1922-1987)
Amal Hamzah (1922-1987) Berdiri aku di tepi pantai Memandang lepas ke tengah laut Ombak pulang, memecah berderai Keribaan pasir rindu berpaut. Ombak dating bergulung-gulung Balik kembali ke tengah segara Aku […]
Puisi: Kudengar Adzan – Usmar Ismail
Usmar Ismail (1921-1971) Kepada Pembela Tanah Air Kudengar adzan di waktu subuh Memuja Tuhan berharap lindungan, Suaramu menyebar benih yakinku tumbuh Kali ini, engkaulah pembawa gemilang zaman. Dalam badanku lemas […]
Puisi: Untuk Saudara – Rosihan Anwar (1922-2011)
Rosihan Anwar (1922-2011) Setelah saudara bersusun madah Tiada dihemat sanjungan puja Merdu didengar buai nyanyian Asia Raya jadi junjungan Sudikah saudara periksa kembali Biarpun bengis dibongkar hati Sungguhkah diri pencinta […]
Puisi: Kalung Mutiara – Usmar Ismail (1921-1971)
Usmar Ismail (1921-1971) “Pujangga!” Mengapa berseru dari pantai, tuan Menyuruh teman menyelami lautan Dalam di dasar mengambil mutiara ‘Kan dirangkai jadi kalung Ibunda? Betapa tuan ‘kan tahu arti mutiara Tuan […]
Puisi: Jembatan – Usmar Ismail (1921-1971)
Usmar Ismail (1921-1971) Bulan terang, jalan tak sunyi Kelana sepasang hati bersemi Malam benderang, angin meneduh Pandangan tenang, kalbu meriuh. Jembatan terbentang ‘kan tempat lalu Lampu terpasang menyala restu Damai […]
Puisi – Seruan Lepas – Rosihan Anwar (1922-2011)
Rosihan Anwar (1922-2011) Tuan berjalan jua sendirian Makin ke muka, semakin mendaki Hendak mencapai puncak kemenangan Tak tahu lelah, tak pernah berhenti. Berseru mengajak kiri dan kanan Saudara yang lain […]
Puisi: Sebab Dikau – Amir Hamzah (1911-1946)
Amir Hamzah (1911-1946) Kasihkan hidup sebab dikau Segala kuntum mengoyak kepak Membunga cinta dalam hatiku Mewangi sari dalam jantungku Hidup seperti mimpi Laku lakon di layar terkelar Aku pemimpi lagi […]