Braginsky dan Sikorsky dalam Sastra Indonesia oleh Asep Sambodja Dalam sejarah sastra Indonesia, banyak yang telah mengenal nama A. Teeuw, E.U. Kratz, Claudine Salmon, dan Keith Foulcher. Namun, dapat dikatakan […]
Month: Agustus 2020
Esai: Kenapa Kita Menulis Puisi? (1)
Kenapa Kita Menulis Puisi? (1): Kupu-kupu Membawa Pantun Terbang ke Eropa Oleh Hasan Aspahani SEJAK semula bahasa Melayu, apa yang kelak menjadi bahasa Indonesia kita hari ini adalah bahasa yang […]
Puisi: Arwah Maskumambang – Toni Lesmana (l. 1976)
Toni Lesmana (l. 1976)Arwah Maskumambang Kuterima lagi sepucuk kuburBerisi letusan-letusan belatungJantung dari timur. Diam-diamAku tahu, kubur mengetuk pintuSiang pintu malam di punggungmuMelumuri jendela pagi jendelaSenja di dadamu, mencari celah tebarArwah […]
Puisi: Pasar Satwa – Toni Lesmana (l. 1976)
Toni Lesmana (l. 1976)Pasar Satwa berjumpa jerapah di sebuah pasar panjangdan sepi. jerapah itu mengayuh becak. lehernyaterjulur jauh, tersangkut di matahari, asyik mengunyahdaun-daun api. ada asap tumbuh di punggungnyasepasang sayap […]
Puisi: Potret Kakek – Toni Lesmana (l. 1976)
Toni Lesmana (l. 1976)Potret Kakek mulanya potret kakek dibingkai oleh pematang sawahlengkap dengan capung, lubang belut, dan jejak kakipara petani. setiap malam kami memandang wajahkenangan menembang, menerbangkan kupu-kupu,burung pipit, dan […]
Puisi: Di Bawah Senyummu – Luthfi Mardiansyah (l. 1991)
Luthfi Mardiansyah (l. 1991)Di Bawah Senyummu : untuk Inneke Soraya Amalia /1/Di bawah senyummukrisan merimbun;ujung lengkung daun,embun ngungun. Angan-angan angintugur di alis awan.Turun jadi tandanhujan. /2/Di bawah senyummuilalang meremang;buhul dibilas […]
Puisi: Ziarah – Luthfi Mardiansyah (l. 1991)
Luthfi Mardiansyah (l. 1991)Ziarah Segala pemujaan ini,sajak dan jejakbakal berakhir di desir angin. Kata-kata menjadi sepi,semata heningmenindaki kecup detikterjun ke muara diri,pada pucuk keheninganyang lain lagi. Sampai di ujung kita […]
Puisi: Surah Alam – Luthfi Mardiansyah (l. 1991)
Luthfi Mardiansyah (l. 1991)Surah Alam Tentang khusyu, tanyakan pada batu-batu, pada diamnya yangmerdu, zuhud yang tak diumbar. (1) Tentang kidung, tanyakan pada burung-burung, pada pangkur pagi di ranting, memberkahi hari […]
Puisi: Menjadi Senyap – Luthfi Mardiansyah (l. 1991)
Luthfi Mardiansyah (l. 1991)Menjadi Senyap — sesaji kepada diri sendiri Aku ingin mencatat sesuatu sebelum aku tak dapat lagimengingat apa-apa; adalah sepasang mataMu, rubimatahari merah jambu, tergelincir di lekuk […]
Puisi: Dorothea – Luthfi Mardiansyah (l. 1991)
Luthfi Mardiansyah (l. 1991)Dorothea Seorang sais unta,pada suatu pagimemasuki Dorotheadan mendapati empat menaramencium langit alumunium. Dulu aku datang ke kota inimanakala musim semi,dan jembatan-jembatan itu belum mati.Parit di bawahnya mengalirdengan […]
Puisi: Hesti Bulan Juni – Maulidan Rahman Siregar (l. 1991)
Maulidan Rahman Siregar (l. 1991)Hesti Bulan Juni Hesti tak pernah jadi abaditak pernah selesai ditulispuisi selalu ada kurangnyalagu-lagu nyaring kali sumbangnyacerpen makin panjang-panjangnovel selesai pada bab duabuku-buku dijual murahsudah murah, […]
Puisi: Wajahmu – Maulidan Rahman Siregar (l. 1991)
Maulidan Rahman Siregar (l. 1991)Wajahmu Kau kuunduh, kekasihmenembus kabel, masuklewat colokan USB, menjadilayar hidup, menari. Wajahmu adalah alasankenapa siaran tiviharus dijauhkan. Mengagumimu dari pagihingga malam. Sepertiapa puisi harus duduk diam? […]