Hasta Indriyana (l. 1977)
Bibir Kuali
Di bibir kuali pada suatu kali
Bibirku ketemu masakan ibu
Bibir yang retak segaris selalu
Duduk di tungkai tungku
Tungku api dari batu yang
Berlubang dua yang ujungnya miring
Ditutup wingko pecahan genting
Dari lebar bibirnya
Aku bayangkan seperti kawah
Mendidih yang mendedahkan biji-biji
Kacang merah dan kacang tanah
Bibir cokelat semu merah itu
Kini tiada. Bukan sebab retak
Atau rusak tapi karena kenangan
Memang harus diciptakan dari dapur
Sederhana yang lantainya tanah
Yang rumahnya tabah
Magelang, 2015
Sumber: Rahasia Dapur Bahagia (Gambang Buku Budaya, Sleman, Yogyakarta; 2017)