Puisi: Manuskrip Lelaki Penyuka Wortel – Al-Fian Dippahatang (l. 1994)

Al-Fian Dippahatang (l. 1994)
Manuskrip Lelaki Penyuka Wortel

Lelaki yang pernah membuatmu mabuk perasaan,
kini jatuh bangun mengejarmu kembali.
Lantaran engkau tak bisa mengelak, terlanjur mencintaiku
yang jelas-jelas memiliki kelainan pada jantung.
Engkau tak merelakan semua langkah-langkahmu
untuk mundur dan kendur.

Yang patut kupertanyakan di hatiku setelah bertahun-tahun
engkau bertahan padanya, seberapa kuatkah engkau yakin dengan keraguanku?

Perihal aku lelaki penyuka wortel.
Engkau tak mesti jadi kelinci
atau blender yang mengubahnya jadi jus,
cukup engkau bertahan menjadi seperti tanaman subur
di halaman yang gugur pada waktunya.

Menjadi dirimu sendiri lebih utama
dan bukan yang kuharap menjadi yang pertama
menemukan sesuatu yang bekerja
hanya menemukan masa laluku
yang berkehendak menghabiskan masa tua
jadi tukang kebun.