Puisi: Membuka Jendela – Syarifuddin Arifin

Syarifuddin Arifin

berharap angin pagi mencium seisi kamarku
tapi embun tak seharum bunga padi di hamparan sawah
mendesaukan daun-daun yang mulai menguning
memberat bulir-bulir gabah nyaris mencium tanah
menggumam air dalam pembuluh si bambu kuning

fajar di timur sana, enggan berbagi cahaya
jerubu menyungkup segala, menggenggam harapan kita
angin meniup embun yang menyelimuti segala daun
dingin menceruk ubun, mantra mati menidurkan dukun
seakan subuh semakin panjang, jerubu manja memerih mata
kuurungkan membuka jendela, tak mampu menjawab kabar
asap bergulung-gulung dari rimba rawaku

membuka jendela dan menutupnya kembali
membuka rahasia dan meniup nyala api

(Padang, 2014)

Sumber: Galodo antara Dua Sungai (Gambang, Yogyakarta, 2015)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *