Galih Pandu Adi (l. 1987)
Pulang
tuhan, luka dalam sajakku bertubi-tubi menujumu
lantas, malam yang entah kelak
gelas-gelas kosong tanpa arak atau sajak, kutenggak
di rumahmu, aku pulang tanpa wajah
di ranjangmu, kulucuti satu persatu tubuhku
aku demam bergetar-getar
seperti sejak mula kelahiran sampai ajal
dadaku ini zikir detak
menghentak-hentak
tanpa hitungan,
tanpa bilangan
Semarang, 2011
Sumber: Rel Kereta dan Bangku Tunggu yang Memucat; Kendi Aksara, Yogyakarta, 2012