Puisi: Sebuah Adegan dalam Film Lone Survivor – Rama Aditya Putra

Rama Aditya Putra

Sebuah Adegan dalam Film Lone Survivor

                                                           : Danny Dietz

/1/
begitulah nasib, saya menyerah pada perintah.
tidak ada peluk, tidak pula lekuk tubuhmu
di mes keluli ini. kecuali sebentang guling
yang sering kali iseng berkamuflase menjadi
engkau

pernah saya berandai, Sersan Kristensen
menemuiku di kamar dan memberitakan
bahwa perang telah selesai dari tanggalan
tugas. dan saya akan lekas pulang menuju
kota tempat kita menua dan mati

/2/
kau tak usah repot menjemputku di bandara
di rumah saja; menyambut pelukku, menyajikan untukku
semangkuk sereal yang dulu sering dibuatkan ibu

/3/
di kantung kiri seragamku selalu kusimpan
wajahmu dengan senyum yang bulan.
ketika hujan semut api berseluncur di udara
dan petasan meledak membabi-buta
dari berbagai sisi

engkau seperti berbisik kepadaku
bahwa ketakutan ini hanya fana. tapi seketika
semut-semut itu berhasil menggigit separuh dadaku,
dentam petasan perlahan

kabur dari telinga

/4/
sampai ketemu di surga

Sumber: Pada Spion Kujatuh Cinta (Kelas Puisi, 2018)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *