• Yayasan Hari Puisi
  • Redaksi
  • HARIPUISI.INFO
  • Kartu Pos AM/PM
Hari Puisi Indonesia

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Dari Kami
  • Antologi Tumbuh

Wiji Thukul

Esai: Menimbang Thukul: Sajak Melawan Kebisuan

Posted on 18 Maret 201819 Maret 2018 by Editor

Menimbang Thukul: Sajak Melawan Kebisuan Oleh Hasan Aspahani PENYAIR, kata Wiji Thukul dalam pengantar buku kumpulan sajak lengkapnya “Aku Ingin Jadi Peluru” (Indonesiatera, Cet. I 2000, Cet. II 2004), harus […]

Posted in Esai Tagged Esai, Hasan Aspahani, Wiji Thukul Leave a comment

Puisi: Istirahatlah Kata-Kata – Wiji Thukul (1963 – hilang 1998)

Posted on 21 Januari 201721 Januari 2017 by Editor

Wiji Thukul (1963 – hilang 1998) istirahatlah kata-kata jangan menyembur-nyembur orang-orang bisu kembalilah ke dalam rahim segala tangis dan kebusukan dalam sunyi yang mengiris tempat orang-orang mengingkari menahan ucapannya sendiri […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Wiji Thukul Leave a comment

Puisi: Tiga Sajak Pendek – Wiji Thukul (1963 – hilang 1998)

Posted on 19 Januari 201721 Januari 2017 by Editor

Wiji Thukul (1963 – hilang 1998) i kembali kucari keping pecahan wajahku yang dulu tersusun waktu menghancurkannya ketika aku mabuk bayangan arah ii. kembali ketemu wajahku yang tak pernah utuh […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Wiji Thukul Leave a comment

Puisi: Apa Guna – Wiji Thukul (1963 – hilang 1998)

Posted on 19 Januari 2017 by Editor

Wiji Thukul (1963 – hilang 1998) Apa guna punya ilmu tinggi Kalau hanya untuk mengibuli Apa guna banyak baca buku Kalau mulut kau bungkam melulu Di mana-mana moncong senjata berdiri […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Wiji Thukul Leave a comment

Puisi: Jalan Slamet Riyadi Solo – Wiji Thukul (1963- hilang 1998)

Posted on 5 Januari 20175 Januari 2017 by Editor

Wiji Thukul (1963 – hilang 1998) dulu kanan dan kiri jalan ini pohon-pohon asam besar melulu saban lebaran dengan teman sekampung jalan berombongan ke taman sriwedari nonton gajah banyak yang […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Wiji Thukul Leave a comment

Puisi: Bunga dan Tembok – Wiji Thukul (1963 – hilang 1998)

Posted on 5 Januari 2017 by Editor

Wiji Thukul (1963 – hilang 1998)  Seumpama bunga Kami adalah bunga yang tak Kau hendaki tumbuh Engkau lebih suka membangun Rumah dan merampas tanah Seumpama bunga Kami adalah bunga yang […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Wiji Thukul Leave a comment

Puisi: Tetangga Sebelahku – Wiji Thukul (1963- hilang 1998)

Posted on 5 Januari 20175 Januari 2017 by Editor

Wiji Thukul (1963- hilang 1998) tetangga sebelahku pintar bikin suling bambu dan memainkan banyak lagu tetangga sebelahku kerap pinjam gitar nyanyi sama anak-anaknya kuping sebelahnya rusak dipopor senapan tetangga sebelahku […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Wiji Thukul Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Buku (9)
  • Dari Kami (4)
  • Esai (74)
  • Lokomoteks (2)
  • Penyair (11)
  • Puisi (1.617)
  • Wawancara (2)

Arsip

  • Desember 2020 (37)
  • November 2020 (2)
  • Oktober 2020 (1)
  • September 2020 (66)
  • Agustus 2020 (46)
  • Juli 2020 (4)
  • Juni 2020 (32)
  • Mei 2020 (20)
  • April 2020 (55)
  • Maret 2020 (36)
  • November 2019 (3)
  • Oktober 2019 (6)
  • September 2019 (5)
  • Agustus 2019 (7)
  • Juli 2019 (7)
  • Juni 2019 (2)
  • Mei 2019 (10)
  • April 2019 (50)
  • Maret 2019 (20)
  • Februari 2019 (8)
  • Januari 2019 (7)
  • Desember 2018 (5)
  • November 2018 (23)
  • Oktober 2018 (8)
  • September 2018 (20)
  • Agustus 2018 (41)
  • Juli 2018 (20)
  • Juni 2018 (68)
  • Mei 2018 (64)
  • April 2018 (73)
  • Maret 2018 (92)
  • Februari 2018 (4)
  • Januari 2018 (4)
  • Desember 2017 (64)
  • November 2017 (126)
  • Oktober 2017 (11)
  • September 2017 (16)
  • Agustus 2017 (38)
  • Juli 2017 (123)
  • Juni 2017 (27)
  • Mei 2017 (24)
  • April 2017 (55)
  • Maret 2017 (79)
  • Februari 2017 (82)
  • Januari 2017 (193)
  • Desember 2016 (47)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani HPI2017 HR. Bandaharo Ibrahim Sattah Kirdjomuljo Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Toto Sudarto Bachtiar Trisno Sumardjo Umbu Landu Paranggi Wiji Thukul Wing Kardjo Wangsaatmadja

Hari Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Perihal Waktu – Lailatul Kiptiyah (l. 1975)
  • Puisi: Keluarga Fernando – Lailatul Kiptiyah (l. 1975)
  • Puisi: Kunyit – Lailatul Kiptiyah (l.1975)
  • Puisi: Menyebut Tentang Laut – Lailatul Kiptiyah (l. 1975)
  • Puisi: Ke Akarpohon – Lailatul Kiptiyah (l. 1975)

Posel

Kirim naskah puisi, esai, agenda, ulasan buku ke: iniharipuisi@gmail.com

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Buku (9)
  • Dari Kami (4)
  • Esai (74)
  • Lokomoteks (2)
  • Penyair (11)
  • Puisi (1.617)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Misi Kami

Yayasan Hari Puisi didirikan dengan tujuan menjadi wadah dan payung kreatif bagi kegiatan perpuisian di Indonesia. Salah satu program utama Yayasan Hari Puisi adalah menyelenggarakan kegiatan Festival Hari Puisi Indonesia yang diusahakan dapat berlangsung setiap tahun.

Legalitas

Yayasan Hari Puisi didirikan dengan Akta Notaris Megawati, S.H., M.Kn, Nomor 34, Tanggal 28 Februari 2015.
Dikelola oleh Yayasan Hari Puisi Indonesia