Oleh Hasan Aspahani DI dalam kepala seorang penyair, kenangan barangkali bisa juga berada dalam situasi yang senantiasa surealistis. Menyair bagi penyair itu adalah upaya untuk mengembalikan kenangan yang surealistis itu […]
Buku
Esai: Doa Puisi Purnama Sari: Kompleksitas dalam Kelembutan
Oleh Hasan Aspahani TUBUH puisi sebagai teks punya daya tarik antara lain karena ia – seperti material spons – menyerap dan menyimpan lebih banyak makna daripada apa yang tampak terbaca […]
Esai: Mario dan Motif Keagamaan dalam Sajak-sajaknya
Oleh Hasan Aspahani SUMBER dan bahan pengucapan puisi-puisi Mario F. Lawi (lahir 1991) dalam buku “Lelaki Bukan Malaikat” (Gramedia, 2015) adalah apa yang dekat dengannya, yaitu khazanah bibel dan kehidupan […]
Esai: Yang Asyik Berlari di Pundak Para Gergasi
Oleh Hasan Aspahani KALAU saya satukan Goenawan Mohamad dan Subagio Sastrowardoyo dalam satu kelompok yang sebutlah namanya penyair intelektualis dengan sajak yang liris-rasional, maka mudah sekali membedakan sajak-sajak keduanya dengan […]
Esai: La Galigo dan Sebuah Tepukan Kecil Faisal di Pundak Kita
Oleh Hasan Aspahani KENAPA Faisal Oddang menulis puisi-puisi dalam “Manurung” (Gramedia, 2017) dalam bahasa Indonesia? Kenapa tidak dalam bahasa Bugis, bahasa yang tentu ia kuasai, dan merupakan bahasa teks “La […]
Esai: Frischa dan Tanda Bagi Waktu
Oleh Hasan Aspahani YANG segera menjadi perhatian saya ketika pertama kali membaca sajak-sajak Frischa Aswarini di buku “Tanda Bagi Tanya” (Gramedia, 2017) adalah waktu. Ada semacam obsesi laten terhadap waktu. […]
Esai: Kesadaran Ibe dan Perayaan Kekalahan
Oleh Hasan Aspahani SESEORANG berjalan membawa-bawa beban peristiwa masa kecilnya: dua orang lelaki berkelahi di pasar hanya karena bersenggolan badan. Kenapa mudah sekali orang berkelahi? Ia juga membawa-bawa beban peristiwa […]
Esai: Memahami (dan Menikmati) Teks dari Lakon yang Tak Berteks
Oleh Hasan Aspahani APABILA teks kita pilih untuk kita hadapi sebagai struktur jejaring makna yang tersusun dari serangkaian simbol-simbol, sebagaimana dijelaskan dalam seni memahami (hermeneutik) maka bergembiralah kita di hadapan […]