Puisi: Cukup Tiga Sloki – Zulkifli Songyanan (l. 1990)

Zulkifli Songyanan (l. 1990)
Cukup Tiga Sloki

Kami tempuh jalanan basah
40 kilometer dari Moskwa.

Lanskap tampak berat dan hitam
bawah langit Januari yang menekan.

Di bulevar lengang
tram dan trolleybus meluncur tenang.

Tapi mataku cemas
setelah biasan cahaya
—merah, kuning, biru;
plang-plang dalam aksara kaku
berganti deretan apartemen kelabu
taman-taman senyap
pepohonan yang gemetar
dalam timbunan salju.

Di Podolks, Victor bertanya
apakah aku ingin jus, coklat
atau vodka?

Aku mengacungkan sloki
dan menatap wajah Dmitry.

Victor tertawa hangat
dan senyum tergurat pada wajah Dmitry.

“Demi kawan kami yang berani,”
kata mereka.

“Demi orang-orang baik di negeri ini.”

Awan bergerak, letih dan murung.
Gerimis mulai turun
ditingkahi gerak lincah burung-burung.

Botol yang sudah dibuka
pantang ditutup kembali.

Dan cukup tiga sloki
aku tak lagi cemas, duduk
bersama sepasang laki-laki
yang saling mencintai.

2020

Sumber: Basabasi.co, 22 Februari 2020

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *