Puisi: Berikhtiar Goena Kaoem – J. Mawelkere (1921)

J. Mawelkere

1.
Ahwal bermula berjajak kalam
Bagi pembaca kusampaikan salam
Diberkati Tuhan semesta alam
Ikhtiar kita boleh di kalam

2.
Dalam berikhtiar selamatnya kaum
Perkara sendiri harus malum
Jangan dicampur perkara umum
Itulah bawa nama yang harum.

3.
Dalam berikhtiar selamatnya kaum
Hendaknya kita halus perasa
Pikiran sabar segala masa
Inilah senjat orang perkasa

4.
Hendaknya juga kita setiawan
Jangan selalu cahari lawan
Hanya patut cahari kawan
Supaya ikhtiar jadi gunawan

5.
Maksud kita yang pertama
Harus bekerja bersama-sama
Supaya didapat maksud utama
Selamat, mamur negeri ternama

6.
Dimanatah kita empunya teman?
Cahaya siang jadi halaman
Tempatnya kita tukar pikiran
Jangan jadikan medan peperangan

7.
Perkata penting harus diingat
Cahaya siang ta luas amat
Semua artikel ta sempat muat
Jadi kita harus hemat

8.
Peperangan pena tiada berguna
Hanya membawa nama yang hina
Ikhtiar kita pun menjadi cerna
Akhirnya kita disebut durjana

9.
Pengarang harus hati bersih
Jangan sebagai orang farisi
Terutama sopan dan otak berisi
Hati lembut cinta kasih

10.
Hendak menanding artikel orang
Jangan memakai hati yang curang
Hanya ratakan jalan yang jurang
Jangan sakiti hati pengarang

11.
Katah pengarang rendah martabat
Jangan hinakan terlalu hebat
Olehnya terhentar ke peperangan hebat
Dan inilah tidak membawa harkat.

12.
Patut diingat untuk selamanya
Salah semua orang punya
Bebagai orang suka bertanya:
“Matalah gading tidak retaknya?”

13.
Menyurat syair sudahlah tamat
Karena tangan sudalah penat
Kusumbatkan sudah tempatnya dawat
Untuk pembaca kusampaikan hormat

Watampone, 31 Juli 1921

Sumber: Tjahaja Siang, No. 17, Th. 52, 6 September 1921; dikumpulkan dalam Meneer Perlente – Antologi Puisi Periode Awal (Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2009)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.