Fridolin Ukur (1930-2003)
Maria
1
Maria
Perawan tumpukan Bahgia
Dara rumpahan Kurnia.
Dalam ribamu engkau memangku Hidup
Sekalu pernah engkau menggenggam Waktu!
Pada dadamu Bayi menghisab hidup
Dari bibimu Tuhan mengecap madu.
Dengan nafasmu kaudewasakan Dia
Dengan darahmu kaubesarkan Dia
Dan nanti dalam Darah-kudus-Nya
Kaujumpai kekekalan hidup sentosa
2.
Hanya lilin tunggal menyinari tangan dara
Memutih-kasih, membaringkan bayi
Antara dinding keras palungan kayu:
Sesobek lampin menutup ketelanjangan nista
Didakapnya tubuh kecil serapat hati
Dalam raihannya, Maria memeluk Tuhanku
Waktu Maria bertelut-simpuh
Di kehitaman kandang menyamar redup
Sujud tunduk menyembah tubuh
Bayi pemberi Anugerah Hidup
3.
Wajahnya menatap jauh
Bibirmua tersenyum suka
Nyanyinya tak bernada keluh
Lagunya cetusan kegitaan rasa
Ia mesra mendapat Putra
Seeraat dada dengan hati
Setiap petang tiba
Ibu melafas doa suci
Waktu ia tahu mendengar
Lagu yang dinyanyikan Putra
Dalam Darah dan Tuhuhnya
Maria tambah sadar:
Yang ia buat di palungan domba
Tuhannya sendiri Penebus dosa