Puisi: Minggu Berdinding Ungu – Inggit Putria Marga (l. 1981)

Inggit Putria Marga (l. 1981)
Minggu Berdinding Ungu

buah busuk pohon hujan yang rontok di semua jalan
menghalangi langkah kami pergi ke taman hiburan.
namun, anakku bukanlah makhluk yang gemar mengubah
hatinya jadi kolam bagi ikan-ikan kesedihan.
tak jadi ke taman hiburan, tidak sama dengan
tidak dapat hiburan.

dengan krayon putih, di keping ungu dinding kamar
anakku menggambar pesawat. setelahnya,
ia menggambar awan, truk tanpa spion dan lampu,
bebek tak bermata tak bermulut, angka 1 sampai 25
bus bertingkat empat, sebilah tangga, serta
jalan naik-turun panjang dan berliku.

dia tidak menggambar ayam, botol susu,
labu siam, kembang kol, klakson mobil
atau palang pintu rel kereta api. sebagaimana
ia tak ingin melihat, mendengar, menyentuh,
dan menelan semua itu
di semua tempat termasuk dinding ungu
di semua hari termasuk minggu.

“aku hanya ingin menggambar yang kusuka saja.”

ia berikan jawaban itu, saat padanya hatiku bertanya
mengapa, bahkan dengan goresan paling semu
tak ada gambar diriku di situ,
tapi mulutku hanya sanggup bertanya
mengapa dia menggambar bebek
bukan menggambar ayam.

2018

Sumber: Kompas, Sabtu, 16 Februari 2019.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.