Rida K Liamsi
Di Nanjing Luk, ujung semi menyisakan gigil
Plaza basah, sehabis renyai
Dan kau datang dari sebuah sudut yang hiruk
Dari balik trem dan kereta turis
: Sir,
Aku tawarkan sebatang rokok dan sejenak kehangatan
Punyakah anda 100 yuan?
Dingin memang membangkitkan rindu
Denyar lampu di antara taman yang basah
membangkitkan gairah
Dan aku bayangkan kita berdiri
di sisi jendela
di puncak menara
Dan memandang Pudong yang gemerlap dan Yang Tse
yang gelap
Wahai pualamnya tubuhmu dan berahinya parfummu
100 yuankah?
Di tong sampah, selembar koran siang tengadah
: Ini sebuah negeri yang sedang berubah
Harapan memang berdarah. Tapi jangan menyerah!
Itu mungkin hanya suara angin pegunungan yang
bergeser ke lembah
Ayo terus melangkahlah!
Kemarin, di balik kaca bus dari Su Zou
Aku menyaksikan ladang sayur dan danau mutiara
Berombak dan gelisah
Tour Leader cantik bersutera merah menyapa di ekor
mata,
: Jalan tol dan listrik melimpah, membuat cinta seperti
sebuah sedekah
100 yuan kah?
Malam makin larut dan langit seakan keriput
Dari balik patung sang Walikota yang berwajah baja
Kudengar Shanghai bernyanyi: jangan menangis Baby!
2003/2005
*Shanghai Baby, judul sebuah novel karya Wien Hui