Sapardi tentang Perkembangan dan Kesadaran Tradisi Sastra

Sapardi tentang Perkembangan dan Kesadaran Tradisi Sastra

Oleh Hasan Aspahani

1. Hakikat perkembangan sastra nasional sebenarnya terletak pada adanya kesinambungan antara satu periode ke periode lan dalam sejarahnya, baik ditinjau dari segi formal maupun dari segi kaitannya dengan perkembangan masyarakat.

2. Dalam proses kreatifnya, seorang pengarang sudah harus menyadari dan memahami hal-hal berharga yang pernah dilakukan pengarang-pengarang sebelumnya.

3. Sumber budaya, bakat, dan pengaruh luar telah cukup membentuk awal dari suatu tradisi yang harus mulai dikembangkan – apabila kita tidak menginginkan perkembangan sastra kita tampak terpatah-patah.

4. Kesadaran akan adanya hasil-hasil yang telah dicapai oleh karya-karya sastra terdahulu merupakan landasan utama dalam pembentukan tradisi berkesusastraan, suatu yang sangat berharga bagi penulis maupun pembaca.

5. Penulis pun dirangsang untuk melakukan salah satu kewajibannya, yakni mengembangkan nilai-nilai yang sudah ada dalam kesusastraannya; ia tidak hanya berkewajiban untuk merasa selalu terdorong untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru, yang dianggapnya belum pernah ada sebelumnya hanya karena tidak berusaha menjadi bagian dari tradisi kesusastraannya.

(Dikutip dari “Kenyataan, Dugaan, dan Harapan: Tentang Perkembangan Sastra Kita Akhir-akhir Ini”, 1979; dalam buku Kesusastraan Indonesia Modern, Beberapa Catatan; Gramedia, Jakarta, 1983).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *