• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Acep Zamzam Noor

Anekdot: Ada BH di Tas Kang Alwy

Posted on 8 April 20208 April 2020 by Editor

Oleh Doddi Ahmad Fauji ALMARHUM Ahmad Syubbanuddin Alwy bukan hanya penyair, tapi juga kiyai. Ia hapal sekian hadits, maka karena itu, bersahabat erat dengan penyair Acep Zamzam Noor yang juga […]

Posted in Anekdot Tagged Acep Zamzam Noor, ahmad syubbanuddin alwy, Anekdot Leave a comment

Esai: Puisi dan Bulu Kuduk – Acep Zamzam Noor

Posted on 25 November 2017 by Editor

Puisi dan Bulu Kuduk Oleh Acep Zamzam Noor SEBAGAI seorang praktisi yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan sastra, barangkali cara saya menikmati puisi agak “ngawur” jika dibanding dengan mereka yang […]

Posted in Esai Tagged Acep Zamzam Noor, Esai 5 Comments

Puisi: Dua Pantai – Acep Zamzam Noor

Posted on 15 Juni 2017 by Editor

Acep Zamzam Noor Di antara dua pantai. Seperti juga alamat rindu Tersesatlah kita dalam panjangnya sebuah ciuman Serta rimbunnya sulur-sulur pohon kenangan: Tenggelam dalam tahun-tahun yang bergaram Hanyut dan megap-megap […]

Posted in Puisi Tagged Acep Zamzam Noor, Puisi Leave a comment

Puisi: Menjadi Penyair Lagi – Acep Zamzam Noor

Posted on 15 Juni 2017 by Editor

Acep Zamzam Noor Melva, di Karang Setra, kutemukan helai-helai rambutmu Di lantai keramik yang licin. Aku selalu terkenang kepadamu Setiap melihat iklan sabun, shampo atau pasta gigi Atau setiap kali […]

Posted in Puisi Tagged Acep Zamzam Noor, Puisi Leave a comment

Puisi: Mengapa Selalu Kutulis Sajak – Acep Zamzam Noor

Posted on 14 Februari 2017 by Editor

Acep Zamzam Noor Mengapa selalu kutulis sajak Apabila kerinduan tiba-tiba menyerbuku Mengapa harus sajak, Tuhanku, mengapa harus ia Yang mampu kupersembahkan kepadaMu Seandainya ini sebuah tugas Maka aku terima ia […]

Posted in Puisi Tagged Acep Zamzam Noor, Puisi 1 Comment

Puisi: Ternyata Aku yang Terdampar Itu – Acep Zamzam Noor

Posted on 14 Februari 201714 Februari 2017 by Editor

Acep Zamzam Noor Ternyata aku yang terdampar itu Lantaran menyerah, tak bisa menjawab Pertanyaan-pertanyaan yang seakan siap menerkamku Yang siap memburu dan mengusirku Aku terengah Terseok sepanjang emper-emper trotoar Sepanjang […]

Posted in Puisi Tagged Acep Zamzam Noor, Puisi Leave a comment

Posts navigation

← Older posts

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani