Puisi: Kisah Sepatu Larsa – Nurhayat Arif Permana (l. 1969)

Nurhayat Arif Permana (l. 1969)
Kisah Sepatu Larsa

sepatu-sepatu larsa
di negara yang merdeka*

Inilah aku
sepasang sepatu larsa yang lelah
sepuluh hari berdiri menjagamu, mahasiswa
ketika kaki para tentara gemetaran
lantaran lapar dan mata ngantuk
ya sudah
dor dor dor

Inilah aku
sepasang sepatu larsa yang bingung
sepuluh hari berdiri menjagamu, mahasiswa
ketika tangan para tentara merinding
lantaran gemas dan marah
tapi kamu terus mengolok-olok
ya sudah
dor dor dor

Inilah aku
sepasang sepatu larsa yang kehilangan kendali
sepuluh hari berdiri menjagamu, mahasiswa
ketika para tentara menjadi kalap
lantaran keringat dan air mata bersatu
tapi kamu terus memburuku dengan kata-kata
ya sudah
dor dor dor

bukan karna yang merah
bukan karna yang putih
kuberdiri di sini
bernyanyi berdoa
bagai tahun-tahun lalu
rindu kabar keluarga
saudara

Maafkan aku saudaraku
mahasiswa, wartawan, massa
yang telah menerima kesewenanganku
ketika aku naik ke kepalamu
dan peluru meluncur dari dalam laras

Aku hanyalah sepasang larsa
sepuluh hari aku menjagamu.

Jakarta, 05/1998

*syair lagu Leo Kristie

Sumber: Stanza Lara (Ladang Pustaka, Yogyakarta; 2011)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *