• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Rida K. Liamsi

Puisi: Ratap Sumpur – Rida K Liamsi

Posted on 21 Juli 2017 by Editor

Rida K Liamsi Dari jendela rumah adat yang muram di Sumpur, burung duka melintas riak Singkarak, menembus kelam menuju malam. Jauh entah kemana. Hanya duka yang tahu, hanya benci yang […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Rida K. Liamsi Leave a comment

Esai: Penyair, Belajar, dan Membuat Sejarah

Posted on 5 Januari 2017 by Editor

Oleh Rida K Liamsi Penyair dan Budayawan Riau BAGAIMANA memperkuat akar perpuisian di Indonesia? Ini tema yang terkesan agak galau, cemas, seakan bimbang tentang nasib perpuisian dan juga kepenyairan di […]

Posted in Esai Tagged Esai, Rida K. Liamsi Leave a comment

Puisi: Percakapan dengan ZI – Rida K Liamsi

Posted on 1 Januari 201721 Juli 2017 by Editor

Rida K Liamsi Aku memilih tidur melintasi tahun. Membiarkan suara terompet dan dentum kembang api tenggelam dalam gemuruh sakal. Aku lelap dalam desir yang selalu membuat aku tersihir. Desau yang […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Rida K. Liamsi 2 Comments

Puisi: Seekor Lumba-Lumba – Rida K Liamsi

Posted on 29 Desember 2016 by Editor

Rida K Liamsi Kepada Idrus   Seekor lumba-lumba yang ngembara dari beting ke beting, dari teluk ke teluk, satu ketika akan lelah dan mengapung di puncak alun. Angin timur, alangkah […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Rida K. Liamsi Leave a comment

Puisi: Shanghai Baby* – Rida K Liamsi

Posted on 29 Desember 2016 by Editor

Rida K Liamsi Di Nanjing Luk, ujung semi menyisakan gigil Plaza basah, sehabis renyai Dan kau datang dari sebuah sudut yang hiruk Dari balik trem dan kereta turis : Sir, […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Rida K. Liamsi Leave a comment

Puisi: Kelekatu – Rida K Liamsi

Posted on 28 Desember 201629 Desember 2016 by Editor

Rida K Liamsi Kepada: Thab Ada ketika kita menjadi seperti kelekatu Terbang dari lampu ke lampu Dari pintu ke pintu Dan akhirnya terdampar di bawah bangku Tapi tak ada yang […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Rida K. Liamsi Leave a comment

Posts navigation

← Older posts

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani