• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Abdul Hadi WM

Esai: Kritik, Pengarang, Masyarakat dan Perkembangan Sastra

Posted on 27 September 20203 Juni 2021 by Editor

Oleh Hasan Aspahani Bagaimana kritik sastra, pengarang, dan masyarakat terhubung? Bagaimana sastra bisa kita kembangkan? Apa peran kritik dalam upaya itu? Beberapa waktu lalu saya membagikan ke beberapa orang guntingan […]

Posted in Puisi Tagged Abdul Hadi WM, Esai Leave a comment

Puisi: Madura – Abdul Hadi WM

Posted on 26 Februari 2017 by Editor

Abdul Hadi WM         Angin pelan-pelan bertiup di pelabuhan kecil itu         ketika tiba, dengan langit, pohon, terik, kapal         dan sampan yang tenggelam di pintu cakrawala         Selamat pagi […]

Posted in Puisi Tagged Abdul Hadi WM, Puisi Leave a comment

Puisi: Larut Malam, Hamburg Musim Panas – Abdul Hadi WM

Posted on 30 Desember 2016 by Editor

Abdul Hadi WM Laut tidur. Langit basah Seakan dalam kolam awan berenang Pada siapakah menyanyi gerimis malam ini Dan angin masih saja berembus, walau sendiri Dan kita hampir jauh berjalan: […]

Posted in Puisi Tagged Abdul Hadi WM, Puisi Leave a comment

Puisi: Amsal Seekor Kucing – Abdul Hadi WM

Posted on 30 Desember 201630 Desember 2016 by Editor

Abdul Hadi WM Selalu tak dapat kulihat kau dengan jelas padahal aku tidak rabun dan kau tidak pula bercadar Hanya setiap hal memang harus diwajarkan bagai semula: Selera makan, gerak […]

Posted in Puisi Tagged Abdul Hadi WM, Puisi Leave a comment

Puisi: Laut – Abdul Hadi WM

Posted on 29 Desember 2016 by Editor

Abdul Hadi WM Dan aku pun memandang ke laut yang bangkit ke arahku selalu kudengar selamat paginya dengan ombak berbuncah-buncah dan selamat pagi laut kataku pula, siapa bersamamu menyanyi setiap […]

Posted in Puisi Tagged Abdul Hadi WM, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani