Menimbang Thukul: Sajak Melawan Kebisuan Oleh Hasan Aspahani PENYAIR, kata Wiji Thukul dalam pengantar buku kumpulan sajak lengkapnya “Aku Ingin Jadi Peluru” (Indonesiatera, Cet. I 2000, Cet. II 2004), harus […]
Wiji Thukul
Puisi: Istirahatlah Kata-Kata – Wiji Thukul (1963 – hilang 1998)
Wiji Thukul (1963 – hilang 1998) istirahatlah kata-kata jangan menyembur-nyembur orang-orang bisu kembalilah ke dalam rahim segala tangis dan kebusukan dalam sunyi yang mengiris tempat orang-orang mengingkari menahan ucapannya sendiri […]
Puisi: Tiga Sajak Pendek – Wiji Thukul (1963 – hilang 1998)
Wiji Thukul (1963 – hilang 1998) i kembali kucari keping pecahan wajahku yang dulu tersusun waktu menghancurkannya ketika aku mabuk bayangan arah ii. kembali ketemu wajahku yang tak pernah utuh […]
Puisi: Apa Guna – Wiji Thukul (1963 – hilang 1998)
Wiji Thukul (1963 – hilang 1998) Apa guna punya ilmu tinggi Kalau hanya untuk mengibuli Apa guna banyak baca buku Kalau mulut kau bungkam melulu Di mana-mana moncong senjata berdiri […]
Puisi: Jalan Slamet Riyadi Solo – Wiji Thukul (1963- hilang 1998)
Wiji Thukul (1963 – hilang 1998) dulu kanan dan kiri jalan ini pohon-pohon asam besar melulu saban lebaran dengan teman sekampung jalan berombongan ke taman sriwedari nonton gajah banyak yang […]
Puisi: Bunga dan Tembok – Wiji Thukul (1963 – hilang 1998)
Wiji Thukul (1963 – hilang 1998) Seumpama bunga Kami adalah bunga yang tak Kau hendaki tumbuh Engkau lebih suka membangun Rumah dan merampas tanah Seumpama bunga Kami adalah bunga yang […]