Hr. Bandaharo Aku Hadir di Hari Ini (10) berapa banyak teman yang mati nisan-nisan pekuburan berpacakan di semua penjuru. yang mati sakit didera deritanya sendiri, yang mati disambar petir atau […]
HR. Bandaharo
Puisi: Laut – Hr. Bandaharo (1917-1993)
Hr. Bandaharo (1917-1993) Laut (1) di malam hati rindu aku mencari laut ombak senantiasa bawa kenangan kapan saja ada kapal datang lampu-lampunya terang-benderang tapi kesannya keasingan di pantai ada pengemis […]
Puisi: Metropolis (1978) – Hr. Bandaharo (1917-1993)
Hr. Bandaharo (1917-1993) Metropolis (1978), X Untuk Joshi Hota Hanya kemenangan, percayalah, hanya kemenangan mampu mendukung kebenaran dan keadilan. Bukan kejujuran. Kejujuran ada di hati penyair yang memendam cita-cita dan […]
Puisi: Remaja Abadi, Tetap Seorang Guru – HR. Bandaharo (1917-1993)
HR. Bandaharo (1917-1993) Remaja Abadi, Tetap Seorang Guru Mereka membunuhnya di malamhari. Tak usah tanya waktu yang ditunjuk oleh jarum-jarum. Semua hari adalah malam. Tiap jam, tiap menit, gelap dan […]
Puisi: Dia yang Mati Dibunuh – HR. Bandaharo
HR. Bandaharo Dia yang Mati Dibunuh dia yang mati dibunuh oleh tangan penjagal dunia darahnya tumpah diatas pasir dan darah ini menjadi api menjalar membakar seluruh negeri; afrika, asia, disemua […]
Puisi: Djuhainah Masih Bernyanyi – HR. Bandaharo (1917-1993)
HR. Bandaharo (1917-1993) Djuhainah Masih Bernyanyi Djuhainah bernyanyi diiringi angklung Bayuwangi Tapi kawan-kawan, ini bukan dendang ini rintihan manusia meregang Cambuk mendera, lapar mendera buruhpaksa bergelimpangan. Sawah terlantar, keluarga terlantar […]