Ayatrohaedi (1939-2006) Das Kalte Herz Kabut pegunungan menutup lembah suram cahya matari di danau bawah Kabut pegunungan menutup lembah dingin hati mengetuk pintu Hati dingin, hati yang dingin, bagai kabut […]
Ayatrohaedi
Puisi: Tanah Sunda Senjahari – Ayatrohaedi (1939-2006)
Ayatrohaedi (1939-2006) Tanah Sunda Senjahari Di barat langit terbakar matahari yang tenggelam. Dan senja yang pijar bersiap menyambut malam. Pucuk-pucuk gunung merenung. Dan hidup sehabis senja ‘kan masuk dunia lain […]
Puisi: Makin Kukenal – Ayatrohaedi (1939-2006)
Ayatrohaedi (1939-2006) Makin Kukenal Makin kukunal diriku makin tak kukenal diriku: Apakah ia yang selalu ragu untuk berkata “tidak”, ataukah yang selalu tak bisa mengatakan “ya” pada saatnya yang tepat […]
Puisi: Nyanyian Keabadian – Ayatrohaedi
Ayatrohaedi Hujan jatuh di luar musim menghijaukan rumput di jalan Hujan jatuh bersama angin melambaikan daun di dahan Hujan jatuh membawa dingin menyejukkan rindu di badan Cinta yang tumbuh setiap […]
Puisi: Jatiluhur – Ayatrohaedi
Ayatrohaedi Impian abadi leluhur menemu bentuk. Tanah-tanah gersang menjadi subur. Bagai disihir air pun mengalir lewat padang-padang hijau menghimbau. Sangkuriang nanar memandang: Kerja yang terbengkalai akhirnya selesai. Tubuh-tubuh baja, lengan-lengan […]
Puisi: Suruttutur – Ayatrohaedi
Ayatrohaedi Selamat tinggal, duhai, setiap kenangan! Keharuan, kemanisan masa kanak adalah mimpi yang tak bisa dilupakan Adalah pagi-pagi, punggung kerbau selalu jadi tunggangan. Musim bersawah kesibukan kampung di sana tertumpah. […]