• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

OR Mandank

Puisi: Hanya Kepada Tuan – O.R. Mandank (1913 – 1995)

Posted on 1 Agustus 20219 Agustus 2021 by Editor

O.R. Mandank (1913 – 1995)Hanya Kepada Tuan Satu-satu perasaanYang saya rasakanHanya dapat saya katakanKepada tuanYang pernah merasakan. Satu-satu gelisahanYang saya resahkanHanya dapat saya kisahkanKepada tuanYang pernah diresah kegelisahan. Satu-satu desiranYang […]

Posted in Puisi Tagged OR Mandank, Puisi Leave a comment

Puisi: Bagaimana – OR Mandank (1913-1995)

Posted on 21 September 202021 September 2020 by Editor

OR Mandank (1913-1995)Bagaimana I.Sudah lama saya tidak bernyanyi,Telah lama aku tidak berlaguBukan karena jiwaku sunyi,Bukan lantaran hatiku beku. II.Pada lahirnya,Sayalah tidak suka berbantahPada lahirnya,Sayalah tidak banyak bertingkah, Tetapi, o, kalau […]

Posted in Puisi Tagged OR Mandank, Puisi Leave a comment

Puisi: Manusia – OR Mandank (1913-1995)

Posted on 21 September 202021 September 2020 by Editor

OR Mandank (1913-1995)Manusia Kalau saya mengeluarkan suarabukan karena saya dewatetapi karena saya merasaada sesuatu kebenaran yang terkandung di dalamnyaBarangkali ada orang yang akan dapat kuasa dan sempatmeraskan nikmatataupun berbuatataupun guna […]

Posted in Puisi Tagged OR Mandank, Puisi Leave a comment

Puisi: Bila Malam Sudahlah Sepi – OR Mandank (1913-1995)

Posted on 21 September 202021 September 2020 by Editor

OR Mandank (1913-1995)Bila Malam Sudahlah Sepi Bila malam sudahlah sepiCengkerik pun tidak berbunyiSedang terlena semesta alam,Hening tenang pewana diam,ketika itu jiwaku indung,bidarku hanyut terkatung-katung,Dibawa arus hiliran kenang,Jangan sangkakan tempat ‘tu […]

Posted in Puisi Tagged OR Mandank, Puisi Leave a comment

Puisi: Aku Belum Hendak Diam – OR Mandank (1913-1995)

Posted on 21 September 202021 September 2020 by Editor

OR Mandank (1913-1995)Aku Belum Hendak Diam                                  kepada tuan yang membujuk saya O, saya tahu tempat yang tenteramTetapi saya belum hendak mengeram Kungin dahulu melalui jeramSupaya kupersaksikan gemuruh riamArti hidup […]

Posted in Puisi Tagged OR Mandank, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (136)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (2,025)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Umpan yang Tidak Diketahui

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Agam Wispi Agenda Alfiyan Harfi Amir Hamzah Andy Sri Wahyudi Anekdot Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo Husain Landitjing J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan M. Balfas Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Pranita Dewi Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Esai: Apa yang Dibaca Chairil?
  • Puisi yang Bagus (2): Yang Mengantar pada Kematangan
  • Puisi yang Bagus (1): Kemahiran Menggunakan Perangkat Puitika
  • Puisi: Apakah Air Mata Seorang Asing Cuma Air yang Mengalir Membasahi Pipi Mereka Begitu Saja? – Moch Aldy MA
  • Esai: Tugas Seorang Penyair – Hasan Aspahani

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (136)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (2,025)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani