Oleh Chairil Anwar (1922-1949) Bagi seorang yang bisa menulis menurut kepercayaan yang sudah mendarah-nanah dalam dirinya, bykan menurut keperca- yaan yang masih diharapkannya. JIKA […]
Chairil Anwar
Puisi: Prajurit Jaga Malam – Chairil Anwar
Chairil Anwar Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu? Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini […]
Puisi: Situasi – Chairil Anwar (1922-1949)
Chairi Anwar (1922-1949) …………………………… Tidak perempuan! yang hidup dalam diri masih lincah mengelak dari pelukanmu gemas gelap, bersikeras mencari kehijauan laut lain, dan berada lagi di kapal dulu bertemu, berlepas […]
Puisi: Aku Berada Kembali – Chairil Anwar (1922-1949)
Chairil Anwar (1922-1949) Aku berada kembali. Banyak yang asing: air mengalir tukar warna, kapal-kapal, elang-elang serta mega yang tersandar pada khatulistiwa lain; rasa laut telah berubah dan kupunya wajah juga […]
Puisi: Aku Berkisar di Antara Mereka – Chairil Anwar (1922-1949)
Chairil Anwar (1922-1949) Aku berkisar antara mereka sejak terpaksa Bertukar rupa di pinggir jalan, aku pakai mata mereka pergi ikut mengunjungi gelanggang bersenda: kenyataan-kenyataan yang didapatnya. (bioskop Capitol putar film […]
Esai: Membuat Sajak, Melihat Lukisan – Chairil Anwar (1922-1949)
Oleh Chairil Anwar (1922-1949) SAJAK terbentuk dari kata-kata, seperti juga sebuah lukisan dari cat dan sehelai kain, atau sebuah patung dari pualam, lempung dsb. Tapi mereka yang mengalami keterharuan ketika […]