Puisi: Berdarah – Sutardji Calzoum Bachri

Sutardji Calzoum Bachri

Hari ini aku berdarah. kapak hitam menakik almanakku pecahlah rabuku
mengalirlah pecahlah seninku mengalirlah pecahlah selasaku mengalirlah
pecahlah jumatku mengalirlah
darah mengalir dalam denyut dalam debar. darah nyerbu dalam kamus diriku
dalam rongga pustakaku segalanya terdedah untuk darah
segalanya terbuka untuk luka
badan tangan jalan bintang zarah kalian berdarah

Hari ini aku berdarah tapi tak satu pun sampai tahu nyeriku
aku berteriak lengang yang menjawab aku bercakap sepi yang
mengucap aku bertanya duri yang menganga aku bernyanyi sunyi yang menari
kau kirim anak-anak ke sekolah kau kirim mereka bertahun-tahun dalam
kelas sampai tumbuh janggutnya sampai panjang misainya sampai
lebat jembutnya

Siapa dapat menterjemahkan perih?
siapa kamus yang tahu arus
tak hijau tak kuning tak biru tak merah tak warna darah mencemplung
dalam diriku membikin laut dan aku ikan dari pedih lautan.
karang kerang tripang udang penyelam kita dari dalam yang sama
dari pedih yang sama apa yang tersayat dalam diriku ada dalam kalian.
hari ini aku berjalan lewat almanakku aku berteriak koyak
aku menggumam demam aku mengingau risau. aku sangat darah! bahkan
kalau hanya bayangku menyentuh tanah kan menggumpal darah!

Pedihku pedih kalian pedih kita
kita dari pedih yang sama.
apa yang tersayat dalamku ada dalam kalian.
tapi mungkin kalian tak tahu. masih tak…………

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *