Puisi: Mohon Doa Restu – Noor Aini Cahya Khairani (1959-2003)

Noor Aini Cahya Khairani (1959-2003)

Mohon Doa Restu

mengisi ruang padat, waktu menjadi tua
pertanyaan mendesak tepi agenda
kertas, daun, pasir atau tanah liat
tak lagi mewujudkan impian
busa sabun tak berubah seribu bulan
tapi masih kukasihi diri, kukawini dunia
mohon doa restu pada bapak
memakan masa depan anak-anak
masuk sekolah bisnis anak pejabat betapa hebat?
bisa beli kota, hutan, gunung, laut, langit, negara
apalagi manusia
“akan kupikirkan, akan kupikirkan,” kata bapak
kukerjakan bimbingan test mereka dengan hati naif
pada test penerimaan aku menjawab benar dan dapat nilai 3
menjelang pengumuman aku makin pintar:
aku anak indonesia tertinggal beribu mil dari peta
barangkali tak punya hak asasi berkuasa
“indonesia kaya penguasa dan konglomerat nak,
berbahagialah sebagai seniman,” seperti kata bapak
suaranya tak mencapai piring kosongku
maka kumakan puisi

15 Februari 1996

Sumber: Sungai Hitam Semesta Kabut (KSI Banjarmasin, 2004)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *