Saini KM
Kepada Perempuan yang Sedang Tidur
Mawar bibirmu, sejauh dahaga tubuh, menyejukkan
dengan madu gaibnya. Namun kita kembali berpisah.
Dan walaupun masih berdekapan, saya seorang diri
mengembara di seberang batas tidur-nyenyakmu.
Dihimbau cinta yang lain, yang tak kaumengerti
tapi kaucemburui, lelaki kembali pada dunia
pada sejarah. Ingin kukatakan padamu, wanitaku
bahwa atas bantal pahamu saya akan tetap bermimpi
tentang kehidupan di luar teduh alismu. Gelisah
antara mulut meriam yagn memuntahkan kebencian
dan mulut kanak-kanak yang tak henti-hentinya
menyanyikan masa depan
di pelosok bumi yang tak tercapai oleh wangi rambutmu.
1969