• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

M. Balfas

Puisi: Anak Pasar – M. Balfas (1922-1975)

Posted on 2 Mei 20212 Mei 2021 by Editor

M. Balfas (1922-1975)Anak Pasar Gang sudah tersumbatmau terus mesti meloncatdari manusia berbondong-bondong.Rebut cepat, karcis kelas empat,kalau mau nonton lanjutan berita perang.Tapi awas, kaki jangan patah,Kau nanti nangis sendirianDi bawah telapak […]

Posted in Puisi Tagged M. Balfas, Puisi Leave a comment

Puisi: Pesta Kelasi – M. Balfas (1922-1975)

Posted on 2 Mei 20212 Mei 2021 by Editor

M. Balfas (1922-1975)Pesta Kelasi Kabut laluberhenti di muka lautMendung ini mengandung bius!Aku lari dar gunung jauhmau berlayar tidak jadisebab ombak pada mati Datang kelasitahu resia lautbahwa pesta gilatembus dinding butayang […]

Posted in Puisi Tagged M. Balfas, Puisi Leave a comment

Puisi: Jangan Kau Tanya -M. Balfas (1922-1975)

Posted on 2 Mei 20212 Mei 2021 by Editor

M. Balfas (1922-1975)Jangan Kau Tanya Aku minta jangan kau tanyaapa yang telah terjadidi suatu malam gembira,bulan yang berangkat besar pada kacasebesar bola, adalah saksiaku hanya alpa.Tapi kalau kau mau dakwa […]

Posted in Puisi Tagged M. Balfas, Puisi Leave a comment

Puisi: Jangan Aku Seorang – M. Balfas (1922-1975)

Posted on 2 Mei 20212 Mei 2021 by Editor

M. Balfas (1922-1975)Jangan Aku Seorang Kalau kau mauJangan tiup suling atau pukul tontong,tunggu, tunggu sajananti semua masuk jaringlalu tariklahseperti orang menyeret jala.Kalau kita semua sudah berantai satu,terikat oleh dosa alpa […]

Posted in Puisi Tagged M. Balfas, Puisi Leave a comment

Puisi: Buat Album Anak – M. Balfas (1922-1975)

Posted on 1 Mei 20212 Mei 2021 by Editor

M. Balfas (1922-1975)Buat Album Anak Aku tidak tahuApa masih ada juga tempatbagi kau Pat.Manusia-kapur dan batuAh, semua jadi pucat.Kau yang mau mengembaraMasuk petidikirim dari satu ke lain tempat.Rumah main di […]

Posted in Puisi Tagged M. Balfas, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani