F.L. Risakotta
Tukang Arang
kau lalu depanku, pardo
berbaju keringat dan hitam kemoceng
langkahmu gontai dihimpit beban
nasib memberat tanpa pengasihan
kau tetap berjalan pardo
walau matahari keras menggigit
himpitan hidup ikuti kau seperti bayangan
kau dan ia seperti mainan kejaran
ku takut, pardo
jika nanti kau terkalahkan
sedang di rumah banyak mulut ternganga menunggu.
Sumber: Harian Rakyat, 17 Juli 1961; dalam Gugur Merah (Merakesumba, Yogyakarta, 2008)