Saut Situmorang
– untuk Vasko Popa
seorang bocah kecil memancing di danau
dan mendapatkan bulan
bulan itu lalu dipecahkannya dan keluarlah matahari
karena terlalu panas matahari itu meleleh di dalam solunya
si bocah kecewa dan menangis
menangisi matahari yang meleleh hingga tak ada hasil
untuk dibawa pulang
menangisi bulan yang sudah pecah berkeping keping
hingga tak lagi menyinari
jalan yang membawanya pulang
menangisi danau yang hanya punya satu bulan saja
dalam perutnya
menangisi dirinya yang bocah yang kecil yang hanya bisa
menangis di dalam
solunya di tengah tengah pekatnya lapar malam