• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Saut Situmorang

Puisi: Kata dalam Telinga – Saut Situmorang (l. 1966)

Posted on 8 September 20208 September 2020 by Editor

Saut Situmorang (l. 1966) Kata dalam Telinga ada sebuah tangga menuju ke atapdi mana burung burung merpati membangun sarangnyacukup kuatuntuk melindungibawah perut yang lembutterbuat dari renda renda dan daging otothairspray […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Saut Situmorang Leave a comment

Puisi: Insomnia – Saut Situmorang (l. 1966)

Posted on 8 September 20208 September 2020 by Editor

Saut Situmorang (l. 1966) Insomnia hampir. tengah malam. jalan.jalan. kota sudah sepi. mobilkadang lewat. mengiris. dingin. malam.di kamar. sendiri. aku mendengar.musik. dari tempat. yang jauh.tentang tempat. yang jauh.malam. hampir. begitu. […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Saut Situmorang Leave a comment

Puisi: Anatomi Penyiksaan – Saut Situmorang (l. 1966)

Posted on 8 September 20208 September 2020 by Editor

Saut Situmorang (l. 1966)Anatomi Penyiksaan matajangan kau menangiswalau tak henti sepatu sepatu tentara itumenghajar dada. mulutjangan kau mengeluhwalau terbakar kulit dagingdisundut rokok rokok itu. kakijangan kau goyahwalau berjam jam kau […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Saut Situmorang Leave a comment

Puisi: Matamu – Saut Situmorang (l.1966)

Posted on 8 September 20208 September 2020 by Editor

Saut Situmorang (l. 1966)Matamu Matamu adalah hutan hutan nenek moyang yang ditebang jadi perkebunan sawit dan pabrik pupuk kertas Matamu adalah gunung gunung suci keramat yang dicincang jadi emas dan […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Saut Situmorang Leave a comment

Puisi: Bocah Pemancing Ikan – Saut Situmorang

Posted on 1 Januari 20171 Januari 2017 by Editor

Saut Situmorang – untuk Vasko Popa seorang bocah kecil memancing di danau dan mendapatkan bulan bulan itu lalu dipecahkannya dan keluarlah matahari karena terlalu panas matahari itu meleleh di dalam […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Saut Situmorang Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani