F. Rahardi
bambukah matamu hingga
terus-terusan meruncing hingga
selalu menusuk-nusuk hingga
mataku kauiris-iris kaupotong-
potong bambukah
mulutmu bambukah hidungmu
lehermu bambukah celanamu
hingga kaupotong-potong hingga
kaubelah-belah hingga kau-
sayat-sayat tipis sekali
dan kau anyam bambukah
sukmamu hingga beruas-ruas
beranak rebung berbuku-buku
bambukah ususmu jantungmu
kemaluanmu hingga berlugut
dan gatal sekali
bambukah
1975
Sumber: Horison, Juli 1977