Puisi: Duke Island* – Sunlie Thomas Alexander (l. 1977)

Sunlie Thomas Alexander (l. 1977)
Duke Island*

: para penambang singkek

        dari mana hendaknya ke mana
        dari thong san kami ke bangka

di atas kapal nasib kami dijejal-jejal
serupa anak babi yang kami jual
sebagai ongkos pelayaran
hingga kuyuplah kelak
kami menyambut
hujan emas di negeri orang

tapi di bangka tak ada emas,
tak ada intan

demi sepikul timah, kami babat
hutan-hutan (penuh) perumpamaan
hingga pahit riwayat kami
menjelma danau-danau;
menganak-sungai lewati
lembah-lembah harapan

di tepi parit kami membuka ladang
hingga sulur-sulur lada jauh merambat
ke sebalik bukit menjadi kota;
tempat anak cucu kami
membangun pasar,
toko-toko dan altar dewa
juga jalan-jalan yang bersilangan
di atas peta bikinan hindia belanda

kami menyebutnya kampung,
mengejanya rumah
tapi di negeri orang juga

Belinyu-Yogyakarta, 2015-2016

*) Duke Island adalah nama yang diberikan Thomas Raffles kepada Pulau Bangka.

Sumber: Kompas, Minggu 24 Januari 2016

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *