Armijn Pane (1908-1970) Laut berlari mendatang, Bersua pantai landai, Memecah menghebat buih, Menaik damai tenang merata. Angin berlari mendatang, Bersua gunung mendaki, Gemuruh menghebat embus, Menaik damai tenang merata. Kasih […]
Armijn Pane
Puisi: Kebaya Biru – Armijn Pane (1908-1970)
Armijn Pane (1908-1970) Waktu senja gelap-gelapan, Gunung Guntur tegak menggagah, Kanannya langit kemerah-merahan, Embun mendatang kapas digobah. Danau hening, gelap airnya, Matahari hilang tinggal sinarnya, Langit terang tiada bercacat, Belakang […]
Puisi: Tenangan Tiada – Armijn Pane (1908-1970)
Armijn Pane (1908-1970) Entah apa yang mendorong aku kehidupan baru, Meninggalkan menistakan kehidupan lama. Setiap kali aku terbujuk gemerlap restu, Sekejap lagi aku tersuram gelap derita. Aku tiada jera-jera mencari […]
Puisi: Dalam Aku – Armijn Pane (1908-1970)
Armijn Pane (1908-1970) Dalam aku merenda Ingatan mengenang ketika, Jam-jam kita berkata Dalam aku merenda, Gerak jari ada kata, Menghitung jam-jam kita bersua Dalam aku menyisir, Hati terkenang desir, Lampu […]
Puisi: Bertemu – Armijn Pane (1908-1970)
Armijn Pane (1908-1970) Di tepi pantai laut kami bersua, Dan kami memandang ke dalam mata masing-masing, Yang penuh sengsara, penuh duka, Karena negeri digenggam bangsa asing. Dengan diam kami berjabat […]