Asrul Sani (2007-2004) Ciumlah pinggir kejauhan tangan terkulai karena revolusi! Tinggalkanlah ribaan bunda dan mari kita iringkan desir air di pasir nikmati tokoh perawan dan gadis penari! Kembangkan layar! Pelaut […]
Month: Desember 2016
Puisi: Sebab Dikau – Amir Hamzah
Amir Hamzah (1911-1946) Kasihkan hidup sebab dikau segala kuntum mengoyak kepak membunga cinta dalam hatiku mewangi sari dalam jantungku Hidup seperti mimpi laku lakon di layar terkelar aku pemimpi lagi […]
Puisi: Telur Mata Sapi – Nirwan Dewanto
Nirwan Dewanto —untuk Sigmar Polke Hanya mata yang sudah menamatkan Biru samudra mampu menimbang Cangkang letih menggeletar ini. Hanya jari yang pernah bersengketa Dengan merah darah lancar meniti Lengkung seperti […]
Puisi: Aku Berada Kembali – Chairil Anwar (1922-1949)
Chairil Anwar (1922-1949) Aku berada kembali. Banyak yang asing: air mengalir tukar warna, kapal-kapal, elang-elang serta mega yang tersandar pada khatulistiwa lain; rasa laut telah berubah dan kupunya wajah juga […]
Puisi: Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari – Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono waktu aku berjalan ke barat di waktu pagi matahari mengikutiku di belakang aku berjalan mengikuti bayang-bayangku sendiri yang memanjang di depan aku dan matahari tidak bertengkar […]
Puisi: Sajak Seonggok Jagung – Rendra (1935-2009)
Rendra (1935-2009) Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda yang kurang sekolahan. Memandang jagung itu, sang pemuda melihat ladang; ia melihat petani; ia melihat panen; dan suatu hari subuh, para […]