M. Nahdiansyah Abdi (l.1979)
Lengkap
Terang masih terlipat dalam kelopak matamu saat
ciuman riangku bersidetak bersama putih kematianku
Aku telah mencemaskan banyak hal dan aku ingin
tidur di palung luka, hampir-hampir
menyerupai semua kebebalan yang pernah
berteduh di dunia. Aku mutiara cacat dalam
cangkang durjana. Masihkah anggur merindukan
lambungku? Masihkah televisi menyalakan aku?
Jauh malam, lumba-lumba murung dalam jiwaku
melukis laut yang patah: ia telah memanfaatkan
sejumlah warna yang akhirnya menyesal pernah
menjadi dirinya yang sekarang
Sumber: Cegukan – Sepilihan Sajak Cinta (Kepadapuisi Publising, Banjarbaru; 2016)