Galih Pandu Adi (l. 1987)
Rel Kereta dan Stasiun di Telapak Tanganmu
dan kita, memang telah memilih jalur kepulangan sendiri
rel-rel kereta yang melintang
aku kau melaju tanpa doa atau erangan
tanpa peta atau kenangan
dan stasiun pemberhentian di telapak tanganmu,
tak ada penumpang yang datang
bangku-bangku di punggungku memucat
menulis nama-nama di baris rubaiat
“sesepi inikah jalan kembali?”
jantungmu berdentang-dentang
serupa lonceng yang memaksaku berangkat
dan kembali dengan terlambat
Semarang, 2011
Sumber: Rel Kereta dan Bangku Tunggu yang Memucat (Kendi Aksara, Yogyakarta, 2012)