Puisi: Aku dan Debu – Taslim Ali (1916- …)

Taslim Ali
Aku dan Debu

Aku jelajah ini kota,
simpang-siur jalannya.
Tampak tangis darah dan daging,
mengeluh jatuh ke debu:
Bertemu debu dan debu.

Aku jelajah gunung dan lembah:
debu ngebul dari kakiku.
Mulut bedil dan mortir,
rahang meriam, ngebulkan debu.
Balikkan debu pada debu:
Debu dan debu.

Aku penjelajah gelap dan caya.
Aku debu,
Seperti tangis darah dan daging,
seperti debu, keluh kakiku,
debu takdir, bedil dan mortir.

Pada akhir jalanku,
kembali pada debu,
dari Gelap ke Caya,
di mana Aku lupakan Debu.

Jakarta, 8 Mei 1948

Sumber: Gema Tanah Air (Balai Pustaka, 1948)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *