Saini KM
Depan cermin dahsyat Sejarah, tak sehelai kain
dapat menutup ketelanjangan kita
Makanan bubuk
segala pakaian kebesaran dan topeng sandiwara!
Namun berulangkali kita rebut peran para dewa
Sambil menyumbat telinga dengan cumbu
dari mulut sendiri, kita ludahi nisan para leluhur
yang dari Kerajaan Maut berseru senantiasa.
Berulangkali menolak wajah sendiri
kita pukul kaca jernih Sejarah
berantakan. Lalu dengan buta-tuli dan luka-luka sempoyongan
tunggang-langgang ke arah Masadepan.
1963
Sumber: Horison, Thn. V, No. 6, Juni 1970