Asrina Novianti (l. 1980)
Di Kota yang Lain
di kota yang lain, engkau hanya membeku. aku sibuk mencecap sudut yang mengerut. warna gedung. tubuh yang murung. bukankah ini sebuah tamasya? sementara engkau sibuk mengemas warna luka, bagi perih yang tak bisa dinamai. keasingan itu seperti pangkal hujan di bulan desember. merengut waktu yang lampau.
di kota yang lain, engkau menghapal nama-nama jalan yang baru. kuliner dari kota dan hari yang mendadak jadi batu.
/2013
Sumber: Lampung Post, Minggu, 5 Januari 2013