Oei Sien Tjwan (l. 1947)
Gardu Puisi
Aku mulai jarang pakai kata negeri.
Ia terkesan angkuh, lebar dan sepi.
Persoalan yang timbul,
selalu berjebul tiada henti.
Aku ingin kata gardu. Lebih kecil dari kata rumah.
Biar dia terkesan hangat dan ramah; bisa bicara dari hati ke hati.
Agar ia tak terkesan sombong, tapi tahu diri.
Di situ kamu boleh tidur. Main kartu, gosip kanan-kiri
atau nulis apa saja sekenanya.
Kamu boleh masuk dan boleh keluar sesuka hati.
Gardu tanpa pintu, tanpa jendela
Terbuka seperti bianglala
Siapa saja tahu warnanya
Siapa saja boleh bicara, menerka atau apa saja
Yang setuju silakan mengangguk
Yang mengangguk silakan setuju atau
Boleh diam seribu bahasa
Tertawa atau menangis bersama
Tak ada beban harus begini atau begitu. Semua itu sah-sah saja.
2010
Sumber: Senandung Radja Kecil, Antologi 15 Penyair (Kosa Kata Kita, Jakarta, 2010).