Tri Astoto Kodarie
hendaklah sajak-sajak ini sekali waktu
membungkam mimpi-mimpi hitamku
yang selalu menelusuri wajah bumi kesepian
memeluk nasib yang kuyup peluh
hendaklah sajak-sajak ini selalu menghitung hari
agar dapat mencecap hidup yang cuma sementara
dan hendaklah sajak-sajak ini
menjadi air kehidupan
biar bisa kubasuh legamnya jelaga
dan alpa waktu
parepare, 1986-1987
Sumber: Hujan Meminang Badai (Akar Indonesia, Yogyakarta. Cet. I, Maret 2007)