Muhammad Iqbal Baraas (l. 1972)
Kesaksian
Yang akan membawa kita
Ialah kesaksian
Jarum jam yang lancip
Pisau berkilau
Dan bom waktu yang senantiasa
Menyelip di dadamu
(ayo, ikut kita saudara)
Yang akan membawa kita
Ialah Kesaksian
Harapanku; doa tetes embun
Tak cuma jatuh di subuh hari
Karena kedatangan
Dan kepergian; seperti juga
Selongsong peluru
Yang kau tinggalkan di bibirku
Tak pernah terucap
2000
Sumber: Mawar Gandrung (Akar Indonesia, Yogyakarta, 2018)