Anas Ma’ruf (1922-1980)
Desir desau air mengalir
ke pantai mara
tujuan nyata
Dari udik sampai ke hilir
penuh rahasia
sejak semula
Risik risau ombak memecah
di pantai landai
buih berdecai
Entah ombak sedang beramdah
mencurah rasa
peraman dada.
Alangkah bahagia o, Tuhan
Jika ku mahir
bahasa air
Hendak kudengar kisah zaman
di bibir pantai
di tepi sungai
Sumber: Kebudayaan Timur I, 1943