Puisi: Di Makam – Soedjarwo

Soedjarwo

Kebetulan angin bertiup ketika kunyalakan dupa itu
asap berkepul, kucoba berdoa
untuk keselamatan kalian di sana, dan kami di sini
semoga diampuni kesalahan, dan dijauhkan dosa

tinggal inikah bentuk hubungan antara kita
atau dalam kenangan yang nanti pudar juga
(seperti manusia)
aku tak tahu, sementara kenangan menyerbu.

Apakah ini berarti bagimu
aku pun tak tahu kalian di mana
tentu, tulang-belulang tersimpan di bawah nisan-nisan ini
tapi betulkah kalian di sini

Aku tak tahu di mana dan ke mana
nisan-nisan itu hanyalah pangkalan
bagi ingatan dan kenangan
aku tak tahu
antara kita mengenal dinding bisu

Sumber: Kumpulan Sajak Tiran Waktu, (Penerbitan Khusus Majalah Lembaran Sastra, Fakultas Sastra Undip, Semarang, 1985)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *