Putu Vivi Lestari (1981-2017)
Melankolia Senja Hari
Kita yang selalu
tak sepakat
tentang waktu
Di sebuah senja
terakhir
yang mengguratkan
Elizaveth Arden
(serupa gaun tipis
tersingkap
pelan-pelan)
aku ziarahi
lekuk tubuhmu
mencoba menghafal
lagi
harum Miyake
(pesona mawar
di dadamu)
atau
Davidoff
mengabarkan
laut
: rasa yang pecah
di bibir malam
Di senja
terakhir
saat pohon cendana
tak berbunga
atau berbuah
dan bulan yang dulu
melahirkan
William Blake
(dalam kilauan
plat tembaga)
kata-kata dan gambar
meluruh
meninggalkan
reliefnya)
kucoba
mendidikan
bercak tanganmu
membiarkan rasa purba
menggalinjang
Tapi
beribu kali
lima menit
usai
rasaku
tak pernah
tanak
bahkan keraknya
makin melebar
Kita yang selalu
tak sepakat
tentang waktu…
Saat senja
yang lain
mengirim gerimis
tiba-tiba bibirmu
mengapa
inginku.
Oktober 2001
Sumber: Selendang Pelangi (IndonesiaTera, 2006)