Ridhafi Ashah Atalka
Apakah engkau akan melubangi geledak perahu sendiri
Katamu pada suatu hari
Ketika kita melayari mimpi sebelum pagi
Lebih baik melihatnya tenggelam dari pada menyerah pada gelombang
Jawabku dengan menahan ledakan-ledakan dalam tubuh
Semacam kepastian atau kemantapan hati yang bertumpang-tumpang
Memang adakalanya kita takut pada gelombang
Pada badai apa bila datang menerjang
Kita takut pada bayang-bayang
Padahal ketakutan adalah senyum Tuhan
Dan bayang-bayang adalah kembaran
Apakah engkau akan melubangi perahu sendiri
Katamu tiba-tiba kembali
Ya lebih baik aku melihatnya tenggelam
Daripada mengalah pada hidup yang bergelombang
2014
Sumber: Nun – Sebuah Antologi Puisi (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2015)