Herry Gendut Janarto (l. 1958)
Mohon Sedikit Perpanjangan Waktu
Ya, Tuhan, aku kutip semua perintah-Mu
Dalam bahasa jiwa gaul anak muda
Seonggok grafiti tercurap di dinding hati
Astaga, betapa elok, spontan, dan bertenaga
Aku suka mengerjap mata dan mengeja ulang
Sampai bunyi kata berpulang memahat sunyi
Hingga aku tersungkur lalu coba memeluk-Mu
Ya, Tuhan, mohon ampun berlaksa ampun
Jangan lepas, hempas, dan kebaskan aku
Aku belum sepenuhnya laik menjalani kehidupan
Aku belum seutuhnya bulat menerima kematian
Sungguh masih serba canggung dan tanggung
Ya, Tuhan, mohon sedikit perpanjangan waktu
Kalau skor masih juga seri, bolehlah adu penanti
Sumber: Gado-gado Kredo, 101 Puisi Humor (Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2016)